Kontrak Berjangka S&P500 dan Imbal Hasil Turun karena Penurunan Peringkat Kredit AS

• Sentimen pasar tetap sedikit ditawarkan di tengah kekhawatiran yang berasal dari penurunan peringkat kredit AS, suasana hati yang berhati-hati menjelang statistik AS.
• Kontrak Berjangka S&P500 turun selama dua hari berturut-turut namun tidak ada tindak lanjut akhir-akhir ini.
• Imbal hasil obligasi Treasury AS memudar dari kenaikan korektif hari sebelumnya.
• Saham Asia turun, Dolar AS melemah dan komoditas menguat menjelang rilis data ADP Employment Change AS bulan Juli.

Profil risiko tetap suram selama awal hari Rabu karena para pelaku pasar berusaha keras untuk menentukan dampak dari pemangkasan peringkat kredit AS sebelum rilis Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Juli. Yang juga mengganggu para pedagang adalah data AS yang baru-baru ini beragam dan pernyataan dari para pejabat Federal Reserve (The Fed).

Sementara menggambarkan suasana hati, Kontrak Berjangka S&P500 mencetak pelemahan sebesar 0,40% dalam perdagangan harian ke 4,590, turun untuk hari kedua berturut-turut setelah Wall Street ditutup bervariasi, sedangkan imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun turun dari level tertinggi tiga minggu ke 4,03% pada waktu penulisan. Perlu diperhatikan bahwa imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 2 tahun turun 0,16% dalam perdagangan harian ke 4,90% saat kami menulis artikel ini.

Lebih lanjut, Indeks Dolar AS (DXY) tetap defensif di sekitar 102.00, baru-baru ini mendapatkan tawaran beli, karena mencetak penurunan harian pertama dalam tiga hari setelah memperbarui level tertinggi sejak 10 Juli pada hari sebelumnya. Dengan ini, harga Emas mencetak kenaikan tipis sementara minyak mentah melonjak ke level tertinggi baru sejak 17 April. Meskipun Dolar AS melemah dan komoditas yang baru-baru ini menguat, mata uang Antipodean tampak tertekan.

Selain itu, saham-saham di zona Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi dengan Nikkei Jepang turun lebih dari 1,5% sementara saham-saham Tiongkok juga mencetak penurunan. Namun, saham-saham di Australia dan Selandia Baru mencetak kenaikan tipis pada saat berita ini ditulis dan mendorong penurunan.

Meskipun demikian, Fitch Ratings menurunkan peringkat kredit pemerintah AS dari AAA menjadi AA+ dan menyebut kekhawatiran akan krisis utang sebagai katalis utama. Menyusul pengumuman tersebut, Gedung Putih dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen bergegas mengkritik langkah tersebut dan membela Dolar AS, namun gagal. Namun, pembicaraan pasar baru-baru ini, terutama dari para bankir besar, menunjukkan bahwa penurunan peringkat tersebut kemungkinan akan memiliki dampak negatif yang besar pada fundamental AS dan oleh karena itu baru-baru ini menantang sentimen risk-off.

Selain itu, data AS yang beragam dan pembicaraan The Fed juga mendorong para pedagang menjelang rilis Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Juli, yang diperkirakan 189 Ribu versus 497 Ribu sebelumnya. Pada hari Selasa, IMP Manufaktur ISM AS untuk bulan Juli meningkat ke 46,4 dari 46,0 sebelumnya, versus 46,8 yang diharapkan. Perincian lebih lanjut mengungkapkan bahwa Indeks Ketenagakerjaan Manufaktur ISM merosot ke 44,4 dari 48,0 yang diharapkan dan 48,1 sebelumnya, sementara Harga Manufaktur ISM yang Dibayarkan untuk bulan tersebut naik ke 42,6 dari 41,8, dibandingkan dengan 42,8 prakiraan pasar. Di tempat lain, Lowongan Kerja JOLT AS untuk bulan Juni juga menurun ke 9,582 juta dibandingkan dengan ekspektasi 9,62 juta dan 9,616 juta (direvisi).

Pada hari Selasa malam, Presiden Federal Reserve Bank Atlanta, Raphael Bostic, melalui Reuters mengesampingkan perlunya kenaikan suku bunga pada bulan September sambil memperingatkan risiko pengetatan yang berlebihan. Sebelumnya, Presiden Chicago Federal Reserve Bank Austan Goolsbee mencari lebih banyak bukti pelonggaran inflasi untuk mendukung berakhirnya kenaikan suku bunga.

Di tempat lain, pendapatan yang beragam dari raksasa Wall Street dan surutnya kekhawatiran akan kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral papan atas menghibur para pelaku pasar saat mereka bersiap untuk pengumuman pertemuan kebijakan moneter Bank of England (BoE) pada hari Kamis dan Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat.

Baca juga: Forex Hari Ini: Dolar Tetap Kuat Jelang Rilis Lebih Banyak Data Pekerjaan