Back

Rupiah Indonesia Terus Terpuruk Melawan Dolar AS, USD/IDR Bertahan di Atas 16.400

  • Rupiah Indonesia masih terus terpuruk terhadap Dolar AS yang sejauh ini di sekitar level 16.426.
  • PDB AS Kuartal 4 dan beberapa data lainnya akan dicermati bersama dengan pidato dari pejabat The Fed.
  • Fokus utama tetap tertuju pada Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

Rupiah Indonesia (IDR) meneruskan pelemahannya pada hari Kamis ini hingga sekarang mencapai level 16.426 per Dolar AS (USD) pada perdagangan sesi Asia, yang melampaui tertinggi kemarin menjelang rilis PCE AS besok (Jumat, 28 Februari). Pasangan mata uang USD/IDR sempat menyentuh tertinggi di 16.417 dan ditutup lebih rendah di 16.378 pada perdagangan hari Rabu.

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede, menyebutkan bahwa pelemahan Rupiah berpotensi berlanjut lebih jauh karena para investor masih mengkhawatirkan arah pertumbuhan ekonomi global. Ia melanjutkan bahwa kekhawatiran ini tercermin dalam permintaan Dolar AS yang meningkat di seluruh Asia, seperti yang dilaporkan oleh Media Indonesia.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama, sekarang lebih stabil dan memantul lebih tinggi ke 106,62 ketika para pedagang terus mempertimbangkan dua faktor penting yang berpotensi mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang, yaitu penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan perkembangan tarif terbaru dari Presiden AS Donald Trump.

Malam ini, di sesi perdagangan Amerika Utara, para investor akan mencermati Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mingguan, Pesanan Barang Tahan Lama, Pertumbuhan PDB Kuartal 4 bersama dengan sejumlah pidato yang akan disampaikan oleh pejabat The Fed Bowman, Hammack, dan Harker.

Fokus sebagian besar akan tertuju pada laporan Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan ini akan memberikan gambaran terkini tentang tren belanja konsumen, yang akan memberikan wawasan penting tentang kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Laporan PCE ini juga akan memainkan peran penting dalam menentukan keputusan kebijakan moneter Federal Reserve di masa depan.
 

Lu, PBoC: Bank Sentral Harus Menerbitkan Obligasi Pemerintah Khusus untuk Membantu Bank-Bank Milik Negara Utama

Deputi Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (People's Bank of China/PBOC) Lu Lei menyarankan pada hari Kamis agar Bank harus secara aktif memfasilitasi penggalangan dana, termasuk penerbitan obligasi pemerintah khusus, untuk membantu bank-bank milik negara besar mengisi kembali modal Common Equity Tier 1 (CET1) mereka
了解更多 Previous

Prakiraan Harga USD/CAD: Naik di Atas 1,4350 di Tengah Penguatan Bias Bullish

Pasangan mata uang USD/CAD melanjutkan kenaikan beruntunnya untuk lima hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 1,4360 selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Analisis teknis pada grafik harian menunjukkan bahwa pasangan ini naik di atas Exponential Moving Averages (EMA) sembilan dan 14 hari, menunjukkan penguatan momentum harga jangka pendek.
了解更多 Next